Rabu, 29 Oktober 2008

Idul Adha ucapan

[D000006056.gif][D000003056.gif][D000002056.gif]

GEDUNG LINGGAJATI

GEDUNG LINGGAJATI
LOKASI BERSEJARAH
Anda tentu tahu dan pernah mendengar sebuah gedung bersejarah di wilayah Kuningan, Jawa Barat, Gedung Perundingan Linggajati. Gedung ini, terletak di Desa Linggajati, Kecamatan Cilimus, sekitar 14 kilometer dari Kota Kuningan atau 26 kilometer dari Kota Cirebon. Desa Linggajati berada pada ketinggian 400 meter di atas permukaan laut. Desa ini sebelah selatan berbatasan dengan Desa Linggarmekar, sebelah utara berbatasan dengan Desa Linggarindah dan di sebelah barat berbatasan dengan Gunung Ciremai.

Gedung yang berada di Desa Linggajati ini pernah menjadi tempat perundingan pertama antara Republik Indonesia dengan Belanda pada tanggal 11--13 November 1946. Dalam perundingan itu, Pemerintah RI diwakili oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir, sedangkan Pemerintah Kerajaan Belanda diwakili oleh Dr. Van Boer. Sementara yang menjadi pihak penengah adalah Lord Killearn, wakil Kerajaan Inggris. Perundingan tersebut menghasilkan naskah perjanjian Linggajati yang terdiri dari 17 pasal, yang selanjutnya ditanda-tangani di Jakarta pada tanggal 25 Maret 1945. Peristiwa perundingan yang berlangsung tiga hari itu ternyata merupakan satu mata rantai sejarah yang mampu mengangkat nama sebuah bangunan mungil di desa terpencil itu menjadi terkenal di seluruh Nusantara, bahkan di pelbagai penjuru dunia.

Bangunan itu kemudian dipugar oleh pemerintah tahun 1976 dan dijadikan sebagai bangunan cagar budaya dan sekaligus objek wisata sejarah * Data Bangunan Gedung Perundingan Linggajati saat ini berdiri di atas areal seluas sekitar 24.500 meter persegi, dengan luas bangunan sekitar 1.800 meter persegi. Bangunan tersebut terdiri atas: ruang sidang, ruang sekretaris, kamar tidur Lord Killearn, ruang pertemuan Presiden Soekarno dan Lord Killearn, kamar tidur delegasi Belanda, kamar tidur delegasi Indonesia, ruang makan, kamar mandi/WC, ruang setrika, gudang, bangunan paviliun, dan garasi.

Sebagai catatan anda, ruangan dan segala perabotan yang ada di dalam gedung pada tahun 1976 (saat dipugar oleh pemerintah), dibuat sedemikian rupa agar data dan suasananya sedapat mungkin sama pada seperti tahun 1946 (sewaktu perundingan dilaksanakan). Selain itu, di dalam gedung juga dilengkapi dengan gambar/foto situasi saat perundingan berlangsung dan bahan-bahan informasi lain bagi anda. Cukup menarik bukan? Segeralah berwisata ke lokasi sejarah ini di daerah Jawa Barat. (id.wikipedia.org/rmb)mr-mediindonesia

Anak Punya Hobi? Harus!

Anak Punya Hobi? Harus!


Memiliki hobi banyak keuntungannya, terutama bagi anak. Selain jadi sarana ekspresi diri, juga sebagai alat pendidikan. Nah, jika Anda sudah siap dengan gagasan mengembangkan/memupuk hobi anak, berikut langkah yang bisa diambil.

1. Beri contoh yang baik
Berdasarkan pengalaman, umumnya anak cenderung punya hobi karena melihat kebiasaan yang ada di rumah atau dari hobi orangtuanya.

2. Siapkan ruang
Anak membutuhan ruangan untuk melakukan kegiatan/hobinya. Sediakan ruang di ujung ruang makan atau di garasi, misalnya. Usahakan tak ada yang mengganggu gugat daerah itu sehingga anak bisa berkreasi dengan bebas.

3. Luangkan waktu untuk membantu
Tidak ada yang akan membunuh hobi anak selain padamnya antusisme dan rasa frustrasi ketika anak tak bisa menyelesaikan karya atau kegiatannya. Jadi, bantu dia. Dengan demikian, anak merasa didukung dan akan makin semangat menekuni hobinya.

4. Batasi jam menonton televisi
Tak mungkin kan mengerjakan hobi sambil sekaligus main game di komputer atau nonton televisi? Nah, daripada anak menghabiskan waktu di depan televisi atau komputer, batasi jam menonton televisi, kemudian beri mereka aktivitas yang lebih berguna.

Ngaji bulanan Al-Hikmah



Pengajian bulanan Al-Hikmah, 11 Okt 2008