MENTERI ANIES : SAYA JUGA BINGUNG DENGAN KURIKULUM 2013 INI
Assalamualaikum..wr..wb.Salam sejahtera untuk kita semuanya.Berbicara tentang K13, memang membuat para Siswa dan Guru untuk menerapkannya, Meneteri Anies baswedan Menjelaskan Bahwa tidak hanya dari kalangan Guru dan sisiwa yang bingung tapi dia juga mengatakan, Saya juga bingung dengan K13.
Pada saat sesi tanya jawab Kapsul Waktu Indonesia 2085 yang
dilaksanakan di wantilan DPRD Provinsi Bali, Denpasar, Sabtu
(14/11/2015) siang ada pertanyaan dari seorang siswa SMK kepada Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI, Anies Rasyid Baswedan.
Desi, siswi SMKN 4 Denpasar mempertanyakan kurikulum 2013 yang baru,
yang membuat mereka terbebani dengan masih diberlakukannya kurikulum
tersebut.
Pak Menteri, mengapa kurikulum 2013 masih digunakan, kan kita terbebani
dengan kurikulum 2013, tolong dong bapak kasih tahu apa keuntungan
kurikulum 2013,” tanya disambut dengan riuh dari seluruh siswa yang
hadir, serasa pertanyaan mereka diwakili oleh perempuan berusia 15 tahun
itu.
Sembari tersenyum mendengar keluh kesah dari siswa SMKN 4 Denpasar
tersebut, Anis Baswedan mengatakan bahwa bukan hanya dikalangan siswa,
bahkan dirinya sebagai menteri pendidikan juga merasa bingung terkait
masih diberlakukannya kurikulum tersebut.
“K 13 (Kurikulum 2013) bingung ya? sama saya juga bingung. Jadi saya
jelaskan bahwa kecenderungan pendidikan di Indonesia setiap ganti
menteri pasti ganti kurikulum. Saat saya bertugas, K 13 ini baru
diterapkan 3 bulan, saya dilantik di bulan Oktober, jadi baru dari bulan
Juli, Agustus, September kurikulum ini berjalan. Kemarin ada dua
persoalan apakah saya menggantinya, atau tetap melaksanakannya dengan
semua permasalahannya, karena selama ini kecenderungan di Indonesia
ganti menteri ganti kurikulum,” ujarnya.
Mantan Rektor Universitas Paramadina ini mengatakan bahwa permasalahan
Kurikulum 2013 ini merupakan permasalahan yang sangat besar, bahkan jika
dilakukan evaluasi untuk dirubah ini seperti memutar kapal tanker.
“Jadi memang ada masalah di K 13 bahwa ini adalah persoalan yang besar,
bila ini dilakukan evaluasi, andaikata kita mau merubah ini, seperti
merubah arus kapal tanker dan tidak bisa langsung merubah arah, nanti
kapalnya bisa tenggelam,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa untuk sebagian besar belahan dunia khususnya di
negara maju, bahwa diperlukan waktu dari 5-6 tahun untuk merubah
kurikulum.
Sedangkan di Indonesia kebanyakan hanya butuh satu tahun untuk merubah kurikulum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar