Senin, 17 November 2008

Memacu Mutu lewat MDC

Memacu Mutu lewat MDC

By Republika Contributor

Secara strategis lembaga ini lahir sebagai jawaban terhadap peingkatan kualitas madrasah dan pondok pesantren. Madarasah dan pondok pesantren di wilayah Jawa Tengah (Jateng) tengah ‘bersolek’. Lembaga pendidikan Islam di daerah itu kini dipacu untuk meningkatkan mutu dalam upaya membangun budaya kreatif dan mengembangkan gagasan cerdas sehingga dapat berkompetisi, baik di tingkat lokal mau pun global. Upaya tersebut diwujudkan dengan membentuk Madrasah Deve lop ment Centre (MDC) atau pusat pengembangan madrasah.

Secara strategis, lembaga ini lahir sebagai jawaban terhadap peningkatan kualitas mad rasah dan pondok pesantren yang merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional. Ini sekaligus sebagai realisasi dari Surat Keputusan (SK) Dirjen Kelembagaan Agama Islam No. DJ.II/281A/02 dan SK Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah tahun 2005.

Dalam pelaksanaannya, MDC Jateng merupakan mitra bagi bidang pendidikan dan pengembangan Sumber Daya Manusia SDM) yang memiliki atau berminat pada pro gram-program sejalan. Posisi strategis MDC adalah lembaga pemikir semi otonom dan non-struktural di bawah lingkungan Kanwil Depag setempat. Tugas utamanya menjalankan salah satu fungsi penelitian dan pengembangan untuk peningkatan kualitas madrasah dan pesantren.

Lembaga ini dimaksudkan untuk menawarkan model paradigma pendidikan madrasah yang berorientasi pada terwujudnya masyarakat madani melalui upaya membangun budaya kreatif dan inovatif serta mem bantu mengembangkan eksperimentasi pendidikan madrasah dan pesantren di daerah itu. Dalam mengemban komitmen kependidikan, MDC Jateng mempersiapkan perangkat kelembagaan, program dan sumber daya manusia berkualitas dengan menyusun excellent team, supervisor, dan konsultan ahli pendidikan yang qualified dan berpengalaman. Visi yang diemban adalah menjadikan madrasah dan pesantren sebagai lembaga yang berkualitas, mandiri dan unggul. Misinya, menjabarkan ketetapan pusat (Depag) tentang pengembangan madrasah dan pesantren dalam berbagai aspek agar pelaksanaannya sesuai dengan kondisi dan

kebutuhan daerah; merumuskan konsep dan aplikasi tentang pengembangan guru dan tenaga kependidikan yang berkualitas untuk madrasah dan pesantren; merumuskan konsep dan aplikasi tentang pengembangan kurikulum yang menyangkut tujuan, isi/bahan, me todologi, media, dan evaluasi; serta supervisi untuk peningkatan kualitas madrasah dan pesantren.

Selain itu, merumuskan konsep dan aplikasi tentang pengembangan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat serta kesiswaan untuk peningkatan kualitas madrasah dan pesantren. Hal yang sama dilakukan untuk pengembangan sarana dan prasarana serta menginformasikan dan mengadvoka- sikan perkembangan madrasah dan pesantren dalam berbagai aspek berdasarkan kondisi dan kebutuhan daerah.

Strategi Pengembangan
Berdasarkan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Pedoman Umum tentang MDC dan SK Dirjen Kelembagaan Agama Islam Tahun 2002, maka MDC memiliki tugas meng kaji ketetapan pusat yang akan dilaksanakan berdasarkan kondisi dan kebutuhan daerah. Ini meliputi mengembangkan konsep, mengujicoba- kan, merekomendasikan kebijakan tindak lanjut dalam peningkatan kualitas madrasah dan pesantren dari aspek kelembagaan, guru dan tenaga supervisi, serta akreditasi, partisipasi ma syarakat dan kesiswaan, sarana dan prasarana, pembiayaan berdasarkan kondisi dan kebutuhan daerah. Juga mencatat, mengolah dan menginformasikan data serta mengadvokasi tentang kemadrasahan dan kepesantrenan.

Fungsi pusat pengembangan MDC meliputi pengkajian ketetapan dari pemerintah pusat tentang madrasah dan pesantren dalam berbagai aspek sehing ga dapat dilaksanakan di daerah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan daerah; perumusan konsep dan pengujicobaan serta tindak lanjut pengembangan guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk madrasah dan pesantren; perumusan konsep dan pengujico baan serta tindak lanjut pengembang an kurikulum (tujuan, isi/bahan, metodologi, media, evaluasi) pada madrasah dan pesantren; dan pe ru- mus an konsep dan pengujicobaan serta tindak lanjut pengembangan bentuk, jenis, jumlah sarana dan prasarana pada madrasah dan pesantren.

Strategi yang ditempuh dalam pengelolaan MDC terdiri atas segmentasi prioritas sasaran dengan lebih mengarahkan pada hal-hal yang lebih mudah dicapai pada level siswa dan kelas pada madrasah dan pesantren, serta kajian ketetapan pusat tentang madrasah dan pesantren sehingga dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan daerah. Segmentasi prioritas sasaran pada level konteks adalah pengembangan kurikulum madrasah dan pesantren yang berciri khas ke- Islaman, termasuk supervisi dan akreditasi.

Segmentasi prirotas lainnya adalah pembinaan kelembagaan MDC, baik dari segi pengelolaan, kelembagaan, dan personalia; peningkatan koordinasi dan keterlibatan intelektual, cendekiawan, LSM yang memiliki kepedulian di bidang pendidikan, madrasah dan pesantren pada khususnya; peningkatan koordinasi dan kerja sama dengan institusi fungsional di lingkungan Depag, khususnya yang bergerak dalam bidang penelitian, kemadrasahan dan pesantren; peningkatan kerjasama dengan Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta yang berminat dalam bidang madrasah dan pesantren; penggalian sumber dana dari berbagai pihak baik pemerintah, swasta, perseorangan, yayasan dan bantuan luar negeri yang tidak mengikat dalam rangka pengembangan madrasah dan pesantren. Bersamaan dengan itu, pengumpulan, pengolahan dan penyebarluasan fakta, data dan informasi serta advokasi kepada masyarakat lebih diintensifkan.

Dengan luas dan kompleksnya tugas fungsi dan strategi pengelolaan dan tanggungjawab yang harus diembannya, maka MDC harus ditunjang oleh suatu bentuk organisasi formal yang kuat, mampu secara operasional melayani segala kegiatan kajian, perumusan konsep dan pengembangan yang harus dilakukannya. Sesuai panduan umum pengelolaan MDC, organisasi dibantu tim pengarah sesuai dengan kapasitas, wawasan pengetahuan dan keilmuan terkait dengan bidang pendidikan.

Program yang telah dan sedang dilaksanakan antara lain Training of Trainer (TOT) pembuatan dan pemanfaatan media pembelajaran MIPA bagi guru pamong KKG MI, pada April- September 2007 bekerja sama dengan Learning Assistance Program for Islamic School (LAPIS)AusAID, penerbitan buku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Konsep dan Implemen tasinya di Madrasah bekerja sama penerbit Pilar Media Jogjakarta, dan menjadi mitra utama Madrasah Education Development Project (MEDP) Depag. Program-program itu bermuara pada peningkatan kualitas lembaga pendidikan Islam di Jawa Tengah. ?
wildan hasan syadlili

Tidak ada komentar: