Bingkisan Makanan Bagi Muslim dan Nasrani di Al Quds
"Proyek Bingkisan Iftar bertujuan untuk membantu keluarga miskin di Al Quds," ujar Mohamed Salem Al Sharqawi, staff media di Bait Mal Al Quds seperti yang dikutip oleh IslamOnline.net.
Proyek itu memfokuskan pada pendistribusian paket makanan kepada 1.000 keluarga Muslim dan Nasrani yang tinggal di kota suci tersebut.
"Bantuan tidak hanya untuk keluarga Muslim tetapi juga Nasrani, yang juga kesusahan tapi setia mempertahankn tanah mereka di kota itu," ungkap Sharqawi. "Setidaknya ada 1.000 keluarga yang mengharapkan adanya bantuan dari proyek Ramadan ini,". Proyek itu juga merupakan kelanjutan dari proyek "Hidup Terhormat" yang mendistribusikan 2.000 potong roti setiap hari ke seluruh keluarga di Al Quds.
Sejak didirikan tahun 1998, Bait Mal Al Quds menjadi lembaga afiliasi dari Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang bertujuan mencari perlindungan bagi kota Al Quds dan melindungi karakter budaya, masyarakat dan, agama di dalam kota.
Lembaga tersebut mengusung program-program dan proyek di dalam kota suci untuk membantu orang-orang tetap setia dan bertahan menghadapi upaya pendudukan Israel beserta rencana Judaismenya.
Israel memasuki dan menduduki Al Quds pada tahun 1967, lalu mendeklarasikan kota tersebut bagian Israel, langkah yang tidak diakui oleh komunitas Internasional maupun resolusi PBB. Kota suci tersebut merupakan rumah Al Haram Al Sharif, jantung konflik Arab dan Israel sekaligus tempat dimana masjid Islam tersuci ketiga Masjid Al Aqso berada.
Al Quds pun juga menjadi rumah beberapa tempat Ibadah Nasrani tersakral, termasuk Gereja Jerusalem dan Gereja Kristen Yunani Ortodok.
Penggalangan Dana
Bait Mal Al-Quds juga meluncurkan kampanye penggalangan dana untuk meningkatkan infrastruktur di dalam kota suci. Kampanye "Bersama untuk Al-Qud" bermaksud untuk mendukung sektor perumahan dan pemuda, merenovasi masjid dan bangunan bersejarah, serta mengembangkan pelayanan pendidikan, kesehatan dan kebudayaan di dalam kota.
"Donasi akan digunakan untuk program kemanusian dan pengembangan di Al Quds," kata Abdelkebir Alaoui M'Daghri, pimpinan lembaga Bait Mal.
Bait Mal Al-Quds berencana akan menggulirkan dana sebesar US$ 43,7 juta untuk mewujudkan proyek dalam delapan tahun kedepan. Sebagian dana tersebut juga diberikan dalam bentuk beasiswa untuk pelajar dari Al Quds dan digunakan untuk memantapkan klub-klub olahraga dalam kota suci itu.
"Lembaga berkeinginan untuk mendukung pusat psikologis di rumah sakit Al Quds sebagaimana perawatan di pusat kecanduan," ujar M'Daghri.
Bait Mal saat ini sudah menerima dukungan dana dari pimpinan negara-negara Islam kaya. "Raja Mohamed IV dari Maroko selalu memberi kontribusi keuangan tetap untuk mendukung proyek-proyek lembaga," ujar Sharqawi. " Raja Abdullah bin Abdel-Aziz dari Saudi juga telah mengalokasikan satu juta dollar untuk kampanye, begitu pula Kuwait, Uni Emirat Arab, Libya dan Iran,"mr-republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar