Selasa, 16 September 2008

Tugu Equator Objek Wisata Baru di Kalteng

Tugu Equator Objek Wisata Baru di Kalteng

Tugu Equator yang terletak di kawasan hutan Desa Tumbang Olong, Kecamatan Uut Danum, Kabupaten Murung Raya (Mura), Kalimantan Tengah (Kalteng) akan dijadikan objek wisata baru di daerah itu.

"Mulai tahun 2009 kami akan mengembangkan kawasan tugu equator itu menjadi objek wisata andalan daerah ini, bahkan di Kalteng," kata Bupati Mura Ir Willy M Yoseph di Puruk Cahu, ibu kota Kabupaten Mura, Kalteng.

Tugu equator yang merupakan kawasan lintasan garis khatulistiwa di kabupaten pedalaman Kalteng itu dibangun tahun 2001 oleh perusahaan HPH PT Sarang Sapta Putra.

Selama ini, tugu khatulistiwa di wilayah kabupaten paling pedalaman Sungai Barito, yang merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Barito Utara itu masih banyak belum dikenal karena letaknya cukup jauh dari Puruk Cahu, yang mesti ditempuh dengan jalan darat dari Puruk Cahu, sekira empat jam lebih.

"Untuk itu kami melakukan pembenahan dengan membangun sejumlah sarana dan prasarana sehingga kawasan itu menjadi salah satu tujuan wisata," katanya.

Bangunan tugu terdiri atas empat buah tonggak kayu ulin (kayu besi), masing-masing berdiameter 0,30 meter, dengan ketinggian tonggak bagian depan sebanyak dua buah setinggi 3,05 meter dan tonggak bagian belakang tempat lingkaran dan anak panah penunjuk arah setinggi 4,40 meter.

Diameter lingkaran yang ditengahnya terdapat tulisan EVENAAR sepanjang 2,11 meter. Panjang penunjuk arah 2,15 meter dengan tulisan plat di bawah anak panah tertera 114? 2002? LG (OlvGr) menunjukkan letak berdirinya tugu khatulistiwa pada garis Bujur Timur.

"Disekitar tugu sangat memungkinkan dibangun tempat peristirahatan guna memudahkan bagi wisatawan yang berkunjung ke sana," katanya.

Objek wisata tugu equator di kawasan desa yang dikenal masyarakat setempat dengan nama Desa Laas itu juga terdapat lokasi kawasan hutan, dimana terdapat koleksi tumbuh-tumbuhan khas Kalimantan yang dipelihara sekitar areal perusahaan yang bergerak disektor perkayuan tersebut.

Selain itu, disepanjang ruas jalan HPH tersebut juga kaya akan potensi wisata lainnya seperti air terjun Bumbun yang tinggi puluhan meter dengan bertingkat-tingkat dan wisata pasir putih bukit tengkorak.

"Kalau potensi wisata ini dikembangkan dengan serius kami yakin menjadi daya tarik tersendiri bagi daerah di pedalaman ini,"mr-mediaindonesia

Tidak ada komentar: