Jumat, 19 September 2008

Jaga Badan Selama Puasa

Jaga Badan Selama Puasa
Penulis : Purwanti









Sebagian besar masyarakat Indonesia akan mengalami bobot tubuh yang meningkat setelah bulan Ramadhan, padahal puasa di bulan Ramadhan bisa dijadikan salah satu alternatif cara Anda untuk berdiet.

Menurut dr. Phaidon Lumban Toruan, MM, penulis buku Fat Loss Not Weight Loss, fenomena meningkatnya bobot tubuh setelah puasa sudah menjadi hal yang tidak mengagetkan lagi. "Padahal dengan berpuasa, kita bisa mengatur pola makan kita," ujarnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, Phaidon memiliki tips untuk Anda agar tetap langsing dan bugar setelah bulan puasa.

Ketika Anda berbuka, segerakan dengan makanan manis. "tentu hal ini tidak asing di telinga masyrakat kita. Namun perlu di garis bawahi, hadist nabi untuk berbuka yang manis bukan dengan minuman manis tapi dengan kurma dan madu," ujar Phaidon.

Kurma, tambah Phaidon, mengandung mineral penting, fruktosa dan asam amino. Hampir semua kandungan yang ada di dalam kurma sangat bermanfaat bagi orang yang berpuasa. Selain itu, Anda juga bisa menambahkan menu buah-buahan, "bisa buah yang di blender atau dimakan langsung," katanya.

Setelah berbuka dengan makan manis tadi, Anda bisa memulai makan berat Anda dengan menu kaya serat. "untuk nasi, gunakan beras merah," tambahnya. Jika lauknya hewani, buang bagian lemaknya. Tambahkan dengan sayur-sayuran.

Menu untuk sahur, Phaidon menyarankan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, ubi, kentang, singkong. Karbohidrat kompleks memiliki efek mengenyangkan, ia diserap dan dicerna secara perlahan-lahan sehingga kadar gula dalam tubuh naik secara perlahan. "gula tubuh diolah menjadi energi untuk beraktivitas di siang harinya, jika gula tubuh tidak mencukupi maka tubuh akan mengambil lemak sebagai energi alternatif," katanya.

Selain itu, Anda bisa menambahkan susu tanpa tambahan pemanis (gula) sebagai menu sahur Anda. Phaidon juga merekomendasikan, untuk melakukan olahraga paling tidak 30 menit sebelum berbuka dengan aerobik ringan agar tubuh tetap bugar dan sehat. "Jika kita melakukan olahraga berat sebelum berbuka, gula darah yang ada dalam tubuh tidak akan cukup. Jika dipaksakan, bisa pingsan," kata Phaidon. Dengan berolahraga sebelum berbuka, maka cairan tubuh yang hilang akan segera tergantikan ketika waktu berbuka tiba tak lama setelah olahraga selesai dilakukan.

Peran suplemen menurut Phaidon hanyalah sebagai tambahan dan pelengkap nutrisi yang tidak didapatkan dari menu sahur dan berbuka kita. Untuk melengkapi menu sehat, Phaidon juga menyarankan untuk mengonsumsi sayur dan buah yang tidak dimasak (mentah) karena nutrisi yang ada di dalamnya belum rusak oleh pemanasan saat memasak.

Tidak ada komentar: