Kamis, 11 September 2008

Masjid Terbesar Eropa di Grozny, Chechnya.

Masjid Terbesar Eropa di Grozny, Chechnya.


20080911144440
Grozny, Ibu kota Chechnya yang pernah tercabik akibat peperangan tak lama lagi bakal memiliki masjid. Bukan masjid biasa sebab akan menjadi salah satu masjid terbesar tidak hanya di kalangan negara mayoritas Muslim melainkan juga di seantero Eropa.

"Rencana upacara pembukaan dilakukan tanggal 17 Oktober nanti," ujar Presiden Ramzan Kadyrov seperti yang dilansir oleh kantor berita Rusia, Interfax, Rabu (10/9) lalu. "Acara pembukaan nanti sekaligus menjadi penanda hari pertama Konferensi Perdamaian Internasional bertajuk "Islam - Agama Perdamaian dan Kemajuan,"imbuh Ramzan

Masjid tersebut memilki daya tampung lebih dari 10.000 jamaah dan memiliki menara setinggi 55 meter menjulang ke udara. Bangunan tersebut akan dikeliling fasilitas lain yaitu administrasi Islam Chechnya, sekolah keagamaan, sebuah universitas Islam, hotel, dan juga perpustakaan buku-buku agama.

Konon, masjid ini akan menjadi yang terbesar tidak hanya di wilayah republik pegunungan Kaukasus Utara, tapi juga di Eropa. Konstruksi masjid telah dimulai lebih dari tiga tahun lalu dan diperkirakan menelan biaya sekitar US$ 20 juta. Pemerintah menamai masjid itu dengan nama ayah sang presiden berkuasa, Ahmad Kadyrov, yang dibunuh pada tahun 2004.

Presiden Ramzan menyatakan kelegaan ketika masjid akbar pertama itu dapat diwujudkan setelah lama menunggu. "Rakyat Republik Chechnya pertama kali dalam enam puluh tahun akan memiliki masjid akbar di Grozny dan melakukan ibadah keagamaan di sana," ujarnya. Ia juga mengatakan jika dulu, dibawah rezim Soviet, tidak ada satu masjid pun boleh didirikan di Chechnya.

"Semua masjid di Republik Chechny ditutup, dirusak, dan dirampok selama 60 tahun lalu," kenang Ramzan. Sejak saat itu, penduduk ibu kota tidak pernah memiliki kesempatan untuk berdoa dalam satu masjid utama, meskipun toh itu jamak di negara-negara Islam lain," kata Ramzan.

Pondasi masjid tersebut berdiri di lahan bekas markas perwakilan regional Partai Komunis. Ia terletak di sebelah reruntuhan masjid lebih kecil lain yang didirikan oleh pejuang Chechnya pada tahun 1990. Negara itu pernah porak-poranda akibat konflik mulai 1994, relatif damai sejenak selama tiga tahun setelah perang antara tentara Rusia dengan pejuang Chechnya berakhir tahun 1996, lalu kemudian perang kedua pecah di bulan Oktober 1999.

Sedikitnya 100 ribu warga sipil--sekitar 10 % dari total populasi--diperkirakan terbunuh dalam kedua perang tersebut. Namun menurut kelompok hak asasi manusia, jumlah korban sesungguhnya lebih dari itu

Tidak ada komentar: