Sedikitnya 10 ribu obor dan lilin perdamaian akan dinyalakan dan diusung mengelilingi monumen perjuangan rakyat Bajra Sandhi, di Lapangan Puputan Renon, Denpasar.
Pengusungan obor dan lilin menyala disertai bendatang kain putih menyerukan perdamaian untuk dunia itu, akan dilakukan 12 Oktober mendatang berkenaan dengan enam tahun tragedi ledakan bom di Kuta, 12 Oktober 2002, kata Sudiarta Indrajaya, ketua panitia kegiatan bertajuk Gema Perdamaian, di Denpasar, Sabtu.
Ia mengungkapkan, pengusungan obor yang juga disertai kumandang doa sesuai kepercayaan dan agama mereka masing-masing itu, akan dilakukan sedikitnya oleh 10.000 umat lintas agama dan etnis yang datang dari berbagai daerah, bahkan sejumlah negara lain.
Demikian juga dengan turis asing yang sedang berada di Bali, akan diminta untuk ikut terlibat dalam kegiatan Gema Perdamaian dua enam tahun meletusnya bom Bali 2002.
Saat kegiatan mengelilingi monumen sebanyak tiga kali itu dilakukan, di kawasan tempat kegiatan akan juga ditayangkan pesan-pesan perdamaian dari sejumlah tokoh di dunia, ucapnya.
Selain itu, dalam semarak nyala lilin dan gema doa itu juga akan diseligi dengan serangkaian seni tari dan tebabuhan musik tradisional Bali, bahkan penampilan khusus seni rudat dari kelompok seniman muslim Pulau Dewata.
Sudiarta menyebutkan, kegiatan yang diprakarsai sejumlah kalangan atau organisasi yang bergerak di bidang kepariwisataan tersebut, sesungguhnya tidak dimaksudkan untuk mengenang atau mengingat-ingat tragedi yang sempat merenggut ratusan korban tewas dan luka-luka itu.
Kegiatan yang mengambil momentum ledakan bom tersebut, dimaksudkan untuk lebih menjalin kebersamaan antarberbagai etnis dan agama yang ada di dunia, guna terciptanya perdamaian yang abadi, ucapnya.
Penyelenggaraan Gema Perdamaian kali ini merupakan yang keenam kalinya digelar di tempat yang sama, namun dengan materi penyajian yang sedikit berbeda.mr-kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar