Senin, 15 September 2008

Umrah Ramadhan

Umrah Ramadhan

Oleh KH Ali Mustafa Yakub

erbeda dengan anggapan sementara orang, ternyata selama hidupnya Nabi SAW tidak pernah beribadah umrah pada bulan Ramadhan. Sepanjang hidup beliau melaksanakan umrah hanya empat kali. Umrah pertama pada tahun keenam hijriah, dan gagal, beliau tidak dapat memasuki Kota Makkah, karena Kota Makkah waktu itu masih dikuasai oleh orang musyrik.

Umrah kedua pada tahun ketujuh hijriah, umrah ketiga pada tahun kedelapan hijriah, dan umrah keempat dikerjakan bersama ibadah haji, yaitu pada tahun kesepuluh hijriah. Semuanya tidak ada yang dikerjakan pada bulan Ramadhan. Dan khusus umrah sunah yang beliau kerjakan hanya dua kali, karena yang pertama gagal, dan yang terakhir umrah wajib satu paket bersama ibadah haji.

Memang Nabi SAW pernah didatangi oleh seorang sahabat wanita yang bernama Ummu Sinan al-Anshariyah. Ia punya kemampuan untuk beribadah haji, tetapi tidak punya kesempatan untuk melakukannya. Akhirnya, Nabi SAW menyuruhnya untuk melakukan umrah pada bulan Ramadhan, karena umrah pada bulan Ramadhan nilainya sama dengan ibadah haji.

Dan tentu saja kasus ini bersifat khusus, karena Nabi SAW sendiri tidak pernah melakukan umrah Ramadhan. Hal itu karena Nabi SAW memilih melakukan ibadah Ramadhan yang lebih utama daripada umrah Ramadhan. Nabi SAW juga lebih banyak bersedekah atau berinfak pada bulan Ramadhan.

Sekiranya umrah Ramadhan itu lebih utama daripada ibadah lain, tentulah Nabi SAW selalu beribadah umrah pada bulan Ramadhan. Ternyata, Nabi SAW tidak melakukan hal itu. Ibadah umrah adalah ibadah qashirah (ibadah yang bersifat individual), sedangkan bersedekah atau berinfak adalah ibadah muta'addiyah (ibadah yang bersifat sosial). Menurut para ulama, ibadah sosial lebih utama daripada ibadah individual. Dan memang, Nabi SAW lebih mendahulukan ibadah sosial daripada ibadah individual. Dan, itulah teladan mulia dari junjungan kita.mr-republika

Tidak ada komentar: