Kamis, 04 September 2008

Anak Gigis atau Ompong, Mengapa?

Anak Gigis atau Ompong, Mengapa?


20080722093823

Seorang ibu berkeluh kepada dokter tentang masalah gigi anaknya. Anak laki-lakinya yang berusia 3 tahun memiliki gigi yang bagian depan atas terkikis gigis. Dia bertanya bagaimana memperbaiki gigi anaknya selanjutnya.

Dokter mengatakan, cara memperbaiki gigi anak yang paling umum adalah mengurangi konsumsi gula (terutama dari susu yang merupakan asupan batita). Anak seharusnya tidak dibiarkan minum susu (atau jus) yang manis kemudian langsung tidur. Karena, gula akan bekerja sangat baik bersama kuman dalam menghancurkan gigi.

Gigi seorang anak (bayi) merupakan bagian yang berkembang terus seperti juga anggota tubuh yang lain, meskipun tampak seperti benda keras. Banyak hal yang mempengaruhi gigi dan gusi tumbuh sehat dan kuat.

Drg DAM Martadewi B, yang berpraktik di klinik gigi dan estetik Ritz di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengungkapkan, anak yang giginya ompong dipengaruhi oleh nutrisi sang ibu semasa hamil. Menurutnya, ibu yang sedang hamil harusnya memperhatikan asupan nutrisi melalui susu, keju, dan makanan lain yang memiliki kandungan kalsium tinggi.

Kalsium penting karena kristal-kristal kalsium merupakan elemen pembentuk gigi. ''Semakin banyak kalsium yang dapat diserap semakin padat kristal-kristal pembentuk gigi,'' ujar Martadewi.

Setelah anak tumbuh gigi, agar tidak gigis dan apalagi sampai ompong, ajarkan mereka merawat giginya sejak mereka berusia beberapa bulan.

Pada masa itu, mulut anak perlu dibersihkan dengan kain kasa yang digosok-gosok dengan menggunakan air hangat. Selain dapat membersihkan mulut, cara ini dapat dijadikan latihan dini bagi anak untuk membiasakan diri terhadap sesuatu yang masuk ke mulutnya sehingga anak tidak terlalu asing dengan proses menyikat gigi.

Apabila anak Anda terlanjur gigis atau ompong diperlukan manajemen yang baik dari Anda sebagai orang tuanya. Anda harus mengawasinya agar dia menyikat giginya dengan benar, membiasakannya untuk selalu minum air putih, dan menyikat gigi setelah makan dan setiap habis memakan makanan yang manis.

Gigi terdiri atas lapisan email dan dentin. Karies (karang) gigi yang telah sampai ke lapisan dentin dapat menyebabkan berbagai gangguan pada gigi seperti bernanah dan pembengkakan gusi. Martadewi mengungkapkan, pemberian antiobiotik dalam hal ini sebaiknya dikurangi karena kandungannya dapat menyebabkan gigi anak menjadi berwarna atau tumbuhnya berbagai bentuk gigi yang tidak normal. n ci2

Kenali Jenis Makanan Bergula

Pada dasarnya ada dua jenis makanan yang mengandung gula. Menurut Martadewi, dokter gigi lulusan FK UI, ada dua jenis makanan yang mengandung gula. Pertama, makanan yang mengandung gula buah dan sayur. Makanan ini terbukti tidak disukai oleh kuman-kuman penyebab berbagai gangguan gigi.

Kedua, makanan dengan gula glukosa. Makanan jenis inilah yang menjadi salah satu penyebab utama gigi ompong pada anak. Gula glukosa banyak terkandung dalam makanan-makanan seperti permen yang banyak dijual bebas di pasaran.

Martadewi menegaskan, untuk menghindari bahaya yang terkandung dalam makanan dengan jenis gula glukosa ini adalah dengan membatasi anak-anak mengonsumsi jumlah makanan tersebut. n ci2


Lebih Baik Mencegah Sejak Dini

  1. Keluarga dan sekolah merupakan pendidikan awal bagi anak untuk memberikan pengertian tentang pentingnya menyikat gigi.
  2. Biasakan anak untuk selalu meminum air putih setelah makan dan sebelum tidur. Ini sangat membantu menetralisasi kadar asam pada mulut. Air minum yang buruk sangat berpengaruh terhadap kerusakan gigi.
  3. Biasakan anak menyikat gigi sebelum tidur.
  4. Biasakan anak banyak mengonsumsi buah-buahan. Buah-buahan memiliki kadar air yang tinggi akan berguna membersihkan mulut dan menghasilkan mineral yang baik untuk gigi.
  5. Perhatikan pemilihan sikat gigi dan odol untuk gigi anak. Pilih sikat gigi dengan bulu lembut sehingga dapat mencegah iritasi pada gusi anak. Untuk odol, yang aman adalah odol khusus bagi anak dan dapat ditelan.

Tidak ada komentar: