Kamis, 04 September 2008

Stimulasi Musik Untuk Kecerdasan Anak

Stimulasi Musik Untuk Kecerdasan Anak


20080721104916

Alasan mendengarkan musik antara lain untuk membantu mengatasi kebosanan atau melepaskan stres. Sebenarnya alunan nada itu juga bisa berfungsi sebagai stimulasi yang dapat mempengaruhi kecerdasan anak.

Getaran musik yang masuk melalui telinga serta mempengaruhi kejiwaan, juga melalui neuron di otak. Ahli saraf dari Harvard University, Mark Tramo, M.D. mengatakan bahwa didalam otak manusia, jutaan neuron dari sirkuit secara unik menjadi aktif ketika kita mendengar musik. Neuron-neuron ini menyebar ke berbagai daerah di otak, termasuk pusat auditori di belahan kiri dan belahan kanan. Rupanya mulai dari sinilah kaitan antara musik dan kecerdasan terjadi.

Bukan berarti orangtua harus membelikan anaknya alat-alat musik yang super mahal untuk si kecil. Orangtua juga tak wajib mendominasi rumah dengan komposisi dari para komposer ternama dunia yang rumit. Awalnya, biarkan musik menghiasi ruang di sekitar anak-anak. Putarkan lagu di radio lalu orangtua dapat ikut bernyanyi bersama si kecil.

Pendidik neuroscience dan penulis buku Early Childhood Connections: The Journal of Music and Movement-Based Learning, Dr. Dee Joy Coulter mengaktan, melalui kegiatan bermain dan mendengar musik, anak dapat memperoleh manfaatnya. Dia mengklasifikasikan lagu-lagu, gerakan dan permainan anak sebagai latihan untuk otak yang brilian, yang mengenalkan anak pada pola bicara,keterampilan-keterampilan sensory motor
dan strategi gerakan yang penting.

Tak hanya perkembangan bahasa dan kosa kata anak meningkat melalui permainan yang mengandung musik, namun juga logika dan keterampilan-keterampilan beriramanya. Logika membuat anak nantinya mampu mengorganisasi ide dan mampu memecahkan masalah. Berbagai manfaat yang didapat dari musik, pendidikan prasekolah pun menggunakan musik sebagai bagian dari proses pendidikan.

Pakar pendidikan musik dari Ohio of State University, AS, Jim McCutcheon M.M.Ed dalam artikelnya Private Music Lesson for Kids memaparkan, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan orangtua sebelum mengajak si kecil belajar di kelas musik yaitu perkembangan mental dan fisik anak. Teliti apakah rentang perhatian si kecil bisa lebih dari 2 menit. Pada tahun awal, anak setidaknya memiliki kemampuan mendengarkan, memperhatikan dan mengikuti arahan yang diberikan selama 15-30 menit.

Kemudian, McCutcheon juga menyarankan orangtua agar memperhatikan alat musik yang dimainkan telah sesuai perkembangan usia anak. Seperti terompet yang tidak sesuai untuk anak usia di bawah 10 tahun. Lebih sesuai jika anak usia tersebut diberikan latihan piano, gitar, biola dan alat musik perkusi. Ia juga meminta orangtua agar seksama melakukan pemilihan guru musik, sedapat mungkin pilih guru yang mahir berinteraksi dengan anak-anak

“Pertimbangkan juga, apakah orangtua juga bisa meluangkan waktu untuk melihat anak berlatih musik. Dengan demikian, orangtua bisa melihat perkembangan dan potensi anak di bidang alat musik tersebut,”mr-republika

Tidak ada komentar: